Anemia adalah suatu kondisi di mana sel darah merah dihancurkan dalam aliran darah. Ini dapat disebabkan oleh infeksi, faktor mekanis, atau penyakit autoimun. Tergantung pada penyebabnya, pengobatan mungkin termasuk antibiotik atau obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Ahli hematologi juga dapat meresepkan obat untuk mengobati anemia. Seorang pasien dengan anemia juga harus menyadari faktor risiko anemia. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika Anda menduga bahwa Anda menderita anemia.
Kekurangan zat besi dan penyakit Crohn adalah dua penyebab umum anemia. Penyerapan zat besi terhambat oleh makanan tinggi vitamin C dan susu. Beberapa obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung dan empedu dapat menghambat penyerapan zat besi. Pada wanita hamil, peningkatan kadar zat besi dan B12 diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bayi. Anemia selama kehamilan bisa menjadi tanda dari kondisi yang mendasarinya, seperti penyakit Crohn.
Perdarahan juga dapat menyebabkan anemia. Periode berat atau kondisi gastrointestinal dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan. Mereka dengan anemia yang memiliki sistem kekebalan yang lemah harus mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk mencegah anemia. Anemia juga bisa disebabkan oleh infeksi atau pendarahan karena sistem kekebalan tubuh yang melemah. Dalam beberapa kasus, anemia bersifat herediter. Anemia juga bisa disebabkan oleh penyakit keturunan atau gangguan usus. Diet sehat yang kaya zat besi akan mencegah beberapa jenis anemia, tetapi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan diagnosis.
Di antara penyebab anemia, yang paling umum adalah pola makan yang tidak seimbang dan periode perdarahan hebat yang berkepanjangan. Kondisi ini juga dapat diakibatkan oleh penyakit kronis, seperti sakit maag atau gangguan usus, yang membuat sulit untuk menyerap nutrisi. Anemia herediter mempengaruhi pembentukan sel darah merah dan menyebabkan perdarahan hebat. Untuk mengobati kondisi ini, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Seseorang dengan anemia mungkin mengalami tanda-tanda anemia lainnya, tetapi sebagian besar gejala dapat diobati dengan diet dan olahraga yang tepat.
Cara terbaik untuk menentukan apakah Anda menderita anemia adalah melalui tes darah sederhana. Dokter umum Anda akan menanyakan pertanyaan tentang gaya hidup dan riwayat kesehatan Anda. Jika Anda memiliki kadar zat besi darah tinggi, mereka akan merekomendasikan persiapan zat besi. Cara paling sederhana untuk mendiagnosis anemia adalah dengan menjalani hitung darah lengkap. Ini akan memberi dokter Anda gambaran tentang jumlah sel darah merah dalam tubuh Anda. Jika Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah, Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi.
Ada banyak kemungkinan penyebab anemia. Salah satu penyebab paling umum adalah pendarahan. Ini dapat terjadi karena cedera, siklus menstruasi yang berat, atau kondisi medis lainnya. Anemia juga disebabkan oleh peradangan pada sistem pencernaan. Selain itu, respon sistem kekebalan terhadap infeksi dapat mempengaruhi produksi sel darah merah. Hitung darah bukan pengganti pemeriksaan fisik. Jika Anda memiliki salah satu gejala yang disebutkan di atas, Anda harus segera menemui dokter.
Untuk mendiagnosis anemia, tes darah diperlukan. Dokter umum Anda akan menanyakan tentang gaya hidup dan riwayat kesehatan Anda, dan kemudian memesan tes untuk mengidentifikasi penyebabnya. Jika gejalanya menetap, dokter umum Anda mungkin merujuk Anda ke spesialis. Jumlah sel darah yang kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pendarahan dan gangguan usus. Anemia merupakan indikasi jumlah sel darah merah yang rendah dan merupakan tanda anemia.
Seorang dokter akan mencari gejala anemia. Beberapa jenis anemia disebabkan oleh pola makan yang kurang asam folat dan vitamin B12, yang dapat menyebabkan anemia pernisiosa. Jenis anemia lainnya disebabkan oleh infeksi atau kekurangan hormon tertentu yang membuat sel darah merah. Jenis anemia lainnya didapat, dan penyebabnya bisa apa saja mulai dari saluran pencernaan hingga penyakit kronis.
Seorang dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan jenis anemia. Misalnya, tes darah untuk anemia hemolitik dapat mendeteksi anemia hemolitik, sedangkan tes hematokrit dapat menentukan jumlah sel darah merah dalam darah. Jika anemia disebabkan oleh penyakit sumsum tulang, biopsi sumsum tulang dapat mengidentifikasi suatu kondisi yang menyebabkan kekurangan zat besi. Perawatan anemia bervariasi, tetapi tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas hidup.